Category: Uncategorized

  • Teguran Keras Pemanasan Global

    LAPORAN AKHIR TAHUN 2011 INTERNASIONAL
    Teguran Keras Pemanasan Global
    Sumber : KOMPAS, 19 Desember 2011
    Tahun ini alam memberikan peringatan yang sangat keras kepada dunia. Rentetan bencana dengan skala luar biasa terjadi di berbagai penjuru dunia hampir sepanjang tahun.
    Tiga gempa besar mengguncang sejumlah negara tahun ini. Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengusik ketenangan hidup di Christchurch, Selandia Baru, pada 22 Februari. Tak kurang dari 176 orang tewas dalam bencana tersebut.
    Lalu, pada 11 Maret, gempa 9,0 skala Richter mengguncang pantai timur laut Jepang, menimbulkan tsunami raksasa yang memorakporandakan kota-kota di pesisir. Data terakhir hingga September 2011 menyebutkan, bencana itu menyebabkan 15.841 orang tewas, 5.890 orang terluka, dan 3.490 orang masih hilang.
    Selain itu, gempa juga memicu bencana nuklir terburuk setelah Chernobyl setelah tiga dari enam reaktor nuklir di PLTN Fukushima Daiichi meleleh. Belum lagi dampak terhadap ekonomi setelah rantai produksi industri otomotif, elektronik, dan beberapa industri berat terputus.
    Menjelang musim dingin di belahan bumi utara, gempa 7,1 skala Richter mengguncang Provinsi Van di Turki timur. Selain menewaskan 604 orang dan melukai 4.152 orang, gempa itu meluluhlantakkan tak kurang dari 6.000 bangunan, membuat sekitar 60.000 warga harus menghabiskan musim dingin tahun ini di tenda-tenda darurat.
    Dampak Bencana
    Di luar bencana yang sifatnya tektonik dan vulkanik itu, tahun 2011 juga dipenuhi dengan bencana besar yang terkait dengan cuaca ekstrem. Dimulai dari banjir besar di Australia pada Januari, gelombang tornado di AS pada akhir April, kekeringan dan kelaparan di Afrika Timur pada Juli, taifun di Filipina pada awal Oktober, badai salju ”salah musim” di AS pada akhir Oktober, hingga banjir besar Thailand yang melanda sejak Juli hingga November.
    Bencana-bencana ini menimbulkan korban dan kerugian yang tak sedikit dan mencatat sejumlah ”rekor” baru. Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Rio de Janeiro, Brasil, pertengahan Januari lalu, merenggut nyawa sedikitnya 903 orang. Bencana ini disebut-sebut sebagai bencana cuaca terburuk dalam sejarah Brasil.
    Banjir di Queensland, Australia, yang menewaskan 35 orang dan menimbulkan kerugian hingga 1 miliar dollar Australia (Rp 8,9 triliun), dinyatakan sebagai banjir terburuk dalam 50 tahun terakhir. Demikian juga banjir di Thailand, yang menghilangkan nyawa lebih dari 600 orang dan menelan kerugian sekitar 45 miliar dollar AS.
    Dampak bencana pun tak berhenti sampai saat air sudah surut atau gempa susulan sudah berlalu. Di dunia yang telah menyatu saat ini, satu kejadian di negara tertentu bisa seketika berpengaruh terhadap negara yang jauh dari pusat bencana.
    Gempa di Jepang, misalnya, membuat industri mobil di hampir seluruh dunia terganggu karena pabrik pembuat beberapa komponen vital otomotif ikut rusak atau tutup akibat gempa dan tsunami. Beberapa negara pun mulai memikirkan sumber pasokan komponen alternatif di luar Jepang.
    Demikian juga banjir besar di Thailand, yang menghentikan produksi pabrik-pabrik otomotif dan elektronik dari Jepang, seperti Honda, Toyota, dan Nikon. Menyadari fakta bahwa investasi mereka di negara itu bisa terancam sewaktu-waktu, beberapa perusahaan Jepang dikabarkan mulai berpikir mencari negara lain untuk membangun pabrik.
    Banjir di Australia memaksa beberapa raksasa pertambangan batubara berhenti berproduksi dan jalur ekspor terputus. Australia adalah negara pengekspor terbesar batubara kokas dan terbesar kedua batubara termal sehingga penghentian produksi dan ekspor ini membuat beberapa negara mulai mencari alternatif sumber batubara baru.
    Dinamika hubungan internasional dan relasi antarnegara pun berubah. Jika berlangsung terus-menerus, bencana-bencana berskala sebesar ini bukan tak mungkin akan mengubah peta geopolitik dunia.
    Dampak Perubahan Iklim
    Apa penyebab berbagai bencana alam yang jumlahnya makin banyak, makin merata, dengan skala yang makin besar, dan kedatangannya makin sukar diprediksi itu?
    Para ilmuwan berpendapat, semua bencana akibat cuaca ekstrem adalah dampak tak terbantahkan dari perubahan iklim akibat pemanasan global. ”(Cuaca) ekstrem ini adalah aspek paling kentara dari perubahan iklim. Saya pikir masyarakat menyadari itu,” tutur Jerry Meehl, ilmuwan senior dari Pusat Riset Atmosfer Nasional AS, seperti dikutip Associated Press.
    Kenaikan suhu udara memicu penguapan air yang tinggi yang menyebabkan jumlah uap air di udara makin banyak. Suhu panas juga menambah jumlah energi pada sistem cuaca sehingga meningkatkan kemungkinan curah hujan yang tinggi dan dinamika pembentukan badai dan topan.  (dahono fitrianto)
  • Ketika ASEAN Menyelesaikan PR-nya

    Kiprah organisasi negara kawasan Asia Tenggara, ASEAN, sepanjang tahun 2011—bersamaan ketika giliran Indonesia mengetuainya—boleh dibilang lumayan ”oke punya”.

    Sejumlah ”pekerjaan rumah”, yang dalam beberapa tahun terakhir sempat dibiarkan menumpuk dan terabaikan, bisa dibilang beres dikerjakan walau belum bisa sepenuhnya disebut kelar.

    Sebut saja kebuntuan seputar pembahasan tata cara berperilaku dan kode etik antarnegara anggota ASEAN dan China di kawasan perairan Laut China Selatan. Selain itu, juga terkait upaya ASEAN mengegolkan penerimaan traktat kawasan bebas senjata nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) dalam bentuk protokol untuk ditandatangani negara-negara pemilik senjata nuklir (P5).

    Belum lagi persoalan urgen dan mendasar lain, sebutlah masalah yang terkait upaya penuntasan konflik akibat sengketa wilayah perbatasan, yang memang kerap terjadi antarnegara anggota ASEAN sendiri. Belakangan konflik perbatasan memang sempat seru terjadi antara Thailand dan Kamboja.

    Insiden tembak-menembak antarmiliter kedua negara terjadi di sekitar kawasan situs bersejarah Candi Preah Vihear. Sejumlah korban jiwa berjatuhan dari kedua belah pihak.
    Salah satu pihak bertikai, Kamboja, beberapa kali mencoba membawa isu sengketa itu ke tingkat internasional. Namun, beberapa kali pula, baik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun Mahkamah Internasional (ICJ), mengembalikan masalah itu agar cukup diselesaikan di level ASEAN.

    Hal itu kemudian dianggap menjadi semacam peneguhan dan pengakuan terhadap peran dan keberadaan ASEAN, termasuk dalam menangani konflik yang terjadi antarnegara anggotanya sendiri.

    Sementara itu, terkait pencapaian ASEAN seputar isu Laut China Selatan, dalam pertemuan antarmenteri luar negeri ke-44 ASEAN di Nusa Dua, Bali, pertengahan Juli 2011, baik China maupun ASEAN akhirnya menyepakati garis panduan (guidelines) deklarasi berperilaku (DOC) di perairan itu,

    Kesepakatan dicapai setelah sekitar enam tahun terakhir pembahasan tentang garis panduan itu menggantung dan hampir menemui jalan buntu. Kebuntuan itu juga berpengaruh pada kepastian untuk memulai pembahasan kode etik berperilaku (COC) Laut China Selatan.

    Akibat ketiadaan DOC dan COC, semua pihak yang terlibat tidak punya aturan jelas yang bisa dijadikan pegangan bersama, terutama jika antarnegara terkait ingin menggelar kerja sama di wilayah perairan itu.

    Sengketa Perbatasan

    Insiden akibat sengketa perbatasan memang kerap dan rentan terjadi antarnegara pengklaim (claimant states). Sengketa terjadi dan beberapa kali memanas pasca-klaim sepihak China atas seluruh wilayah Laut China Selatan. Selain berbenturan dengan Taiwan, klaim China juga memicu ketegangan dengan empat negara anggota ASEAN: Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam.

    Situasi bahkan semakin bertambah rumit ketika sang ”polisi dunia”, Amerika Serikat, seperti biasa ikut campur ”menceburkan diri” dalam sengketa itu. Pihak AS mengklaim juga punya kepentingan besar dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan rezim kebebasan bernavigasi di perairan itu.

    Lebih lanjut, begitu ASEAN dan China menyepakati garis panduan DOC Laut China Selatan, ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-19 ASEAN, pertengahan November lalu, langsung melangkah ke tahap selanjutnya: mulai membahas soal kode etik.
    Sukses serupa juga dicapai ASEAN terkait upaya penerimaan protokol traktat SEANWFZ oleh negara-negara P5. Dalam KTT Ke-19 ASEAN, pihak ASEAN dan P5 berkompromi atas satu butir yang hingga menit terakhir masih menjadi ganjalan, terkait zona penerapan.

    Beberapa negara anggota ASEAN ingin kawasan penerapan itu meliputi zona ekonomi eksklusif, sesuai Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) tahun 1982.

    Saat ditemui seusai menutup pertemuan rutin Forum Demokrasi Bali (BDF) IV di Nusa Dua, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan, Indonesia sebagai ketua sengaja sejak awal memilih menuntaskan sejumlah persoalan yang terus dan masih mengganjal.

    ”Kami sengaja memilih terlibat dalam upaya memengaruhi suatu perubahan yang tengah berlangsung. Seperti saat ASEAN berupaya mendorong Myanmar untuk berubah. Tanpa upaya proaktif seperti itu, kita hanya pasif dan sekadar terkena dampak dari perubahan tanpa mampu ikut memengaruhi jalannya perubahan tersebut,” kata Marty.

    Dalam kesempatan terpisah, Deputi Sekretariat Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar mengingatkan ASEAN untuk bisa mempertahankan kemampuannya dalam menjaga stabilitas, terutama di kawasan.

    ”Untuk itu ASEAN harus proaktif berupaya menyelesaikan berbagai persoalan di level internal. Tidak bisa lagi pura-pura tidak tahu atau tidak peduli seperti pada masa lalu,” ujar Dewi Fortuna Anwar. ● (Wisnu Dewabrata)

    LAPORAN AKHIR TAHUN 2011 INTERNASIONAL
    Ketika ASEAN Menyelesaikan PR-nya
    Sumber : KOMPAS, 19 Desember 2011

  • Utang Masih Hantui UE

    LAPORAN AKHIR TAHUN 2011 INTERNASIONAL
    Utang Masih Hantui UE
    Sumber : KOMPAS, 19 Desember 2011
    Masalah utang yang menyelimuti kawasan Eropa masih akan menjadi topik dan momok menakutkan pada tahun 2012. Dua tahun terlewati, hingga kini belum ada penyelesaian serta tanda krisis akan berakhir.
    Para pemimpin Eropa dua pekan lalu sepakat untuk memperbaiki diri. Ada 26 negara, kecuali Inggris, bertekad kembali akan menertibkan diri dan lebih disiplin dalam anggaran.
    Dalam traktat baru tersebut direncanakan defisit maksimal 0,5 persen dari produk domestik bruto, dari sebelumnya 3 persen, dan mensyaratkan adanya mekanisme koreksi otomatis pada setiap negara ketika anggaran melenceng dari target bersama ini. Selain itu, jika ada negara yang melanggar pagu defisit, akan mendapatkan kontrol ketat dari Uni Eropa (UE) atas perpajakan dan belanjanya.
    Tidak disiplin anggaran inilah salah satu faktor yang membuat mereka terjebak dalam pusaran utang seperti sekarang. Sejak awal pembentukan zona euro, 10 tahun lalu, ternyata memang banyak yang tidak menaati aturan.
    Seharusnya Jerman terdiskualifikasi karena utangnya 60,9 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) tahun 1999. Jerman juga melanggar pagu defisit di atas 3 persen setiap tahun pada 2002 hingga 2005. Spanyol setali tiga uang. Rasio utangnya 62,3 persen pada 1999.
    Utang Jatuh Tempo
    Tantangan pada tahun 2012, semakin banyak utang yang jatuh tempo. Artinya, akan semakin banyak pula persediaan cadangan dana talangan yang diperlukan untuk menjaga agar jangan ada negara mengalami gagal bayar.
    Negara-negara di zona euro harus membayar utang jangka pendek dan jangka panjang lebih dari 1,1 triliun euro pada tahun 2012. Dari total utang tersebut, 519 miliar euro milik Italia, Perancis, dan Jerman yang akan jatuh tempo pada semester pertama 2012. Menurut perhitungan Barclays, sekitar 40 persen jatuh tempo pada empat bulan pertama 2012. Perbankan Eropa memiliki utang akan jatuh tempo sebesar 665 miliar euro.
    Dana cadangan saat ini hanya 440 miliar euro yang ada pada Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (EFSF), ditambah dengan kesepakatan sebesar 220 miliar euro lagi dari hasil pertemuan tingkat tinggi dua pekan lalu. Salah satu bank besar Eropa, UBS, menyatakan, jika dana tersebut tidak mencukupi, EFSF akan cepat mengering dan tidak dapat membatasi dampak domino krisis ini.
    Bahkan, menurut perhitungan UBS, kalaupun EFSF berhasil meningkatkan dananya jadi 1 triliun euro, itu belum akan cukup mengatasi ledakan utang di Spanyol dan Italia. Bank Sentral Eropa (ECB) akan dipaksa melakukan langkah untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan euro, seperti memborong obligasi dari negara tertekan utang.
    Guncangan lain akan timbul dari lembaga pemeringkat Standard & Poor’s dan Moody’s. Keduanya mengancam akan menurunkan peringkat secara massal di Eropa. Dampak penurunan peringkat ini di Eropa akan lebih luas karena juga akan memengaruhi pasar obligasi yang sedang terpuruk.
    Tahun Pemilu
    Beberapa pemerintahan di Eropa sudah terjatuh karena krisis. Tahun 2012 merupakan tahun pemilu bagi Perancis, Rusia, dan AS. Selain itu, Presiden China Hu Jintao juga akan berakhir masa jabatannya. Duet Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel—kemudian sering disebut Merkozy—banyak membantu keluarnya keputusan-keputusan penting di zona euro.
    Pesaing terdekat Sarkozy yang difavoritkan adalah Francois Holande. Belum terpilih, Holande sudah menyatakan akan melakukan negosiasi ulang atas kesepakatan traktat baru Uni Eropa. Jika kelak memang Sarkozy tidak lagi terpilih, kemungkinan terjadi pula perubahan kebijakan pada tataran Uni Eropa. Penggantinya belum tentu kompak dengan Merkel.
    Kekisruhan di Uni Eropa juga memberatkan Presiden AS Barack Obama. Tahun depan, Obama harus berjuang untuk memenangi lagi pemilu. Selama ini, situasi perekonomian AS merupakan salah satu pekerjaan rumah terberat Obama. Obama tak hanya berkepentingan membuat perekonomian AS membaik, tetapi juga sangat berharap perekonomian Eropa membaik.
    Eropa sangat penting bagi AS. Jika Eropa terkontraksi, ini berarti ekspor AS senilai 400 miliar dollar AS terganggu. Akibat penurunan order, AS sulit membuka lapangan kerja. AS memiliki investasi langsung sebesar 1 triliun dollar AS di Eropa dan pinjaman sebesar 2 triliun dollar AS dalam kredit serta surat utang perusahaan dan pemerintahan Eropa.
    Pergantian pemerintahan pada negara yang selama ini berperan dalam mengatasi persoalan ekonomi juga akan membawa perubahan kebijakan.
    Penyelesaian Krisis
    Merkel mengakui, penyelesaian krisis di zona euro tak dapat terjadi dalam jangka pendek. Keparahan dan kerusakan sudah menyebar, tak banyak pilihan dalam mengakhiri krisis utang ini.
    Perbaikan komitmen melalui pembuatan traktat baru merupakan solusi jangka panjang. Solusi jangka pendeknya masih tetap bergantung pada tindakan ECB yang membeli obligasi negara tertimbun utang.
    Upaya pencarian dana keluar Eropa juga belum terealisasi. Pemerintah China dan Jepang, yang sudah disambangi, masih belum memastikan apakah bersedia meminjamkan uang ke Uni Eropa. China, bersama negara berkembang lain seperti Brasil, India, Rusia, dan Afrika Selatan, lebih senang meminjamkan dananya melalui Dana Moneter Internasional (IMF) ketimbang langsung ke Uni Eropa melalui mekanisme EFSF. Negara berkembang mengambil kesempatan ini untuk meminta hak suara lebih besar di IMF.
    Daripada meminjam dana dari luar, ada juga yang mengusulkan agar ECB mencetak uang. Konsekuensinya, hal ini akan membuat laju inflasi meninggi.
    Dampak Ikutannya
    Krisis Eropa sudah terasa di Asia, terutama pada negara pengekspor. Aktivitas manufaktur China melemah karena kurangnya order dari Eropa dan AS. Pebisnis Jepang pesimistis.
    Di Indonesia, dampaknya juga terasa pada pasar modal. Investor dari Eropa dan AS dengan cepat menarik diri dan menanamkan dana mereka di pasar saham. Ekspor barang mentah ke China dan India juga akan menurun karena penurunan permintaan dari Eropa. Rupiah dapat tertekan jika investor asing beramai-ramai keluar dari pasar surat utang negara.
      
  • INDONESIA 2012

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    INDONESIA 2012
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Menyambut momentum tahun baru Harian Seputar Indonesia menerbitkan EDISI SPESIAL 104 HALAMAN. Ini tidak biasa karena setiap harinya koran ini terbit dengan edisi yang variatif, mulai 40 sampai 60 halaman.

    Keputusan menerbitkan edisi 104 halaman ini, selain koran Seputar Indonesia ingin membuat sejarah di tengah kompetisi media yang sangat ketat, gagasan ini diinspirasi oleh banyak hal. Yang paling mendasar adalah berbagai persoalan yang ada di sekitar kita memerlukan perhatian lebih serius.

    Mulai dari gaya hidup, sport, persoalan ekonomi, politik, hukum dan berbagai masalah sosial yang kini benar-benar ada di depan mata. Sebagai media yang sejak awal berdiri terus memegang komitmen menumbuhkan inspirasi, dalam menyikapi tahun baru ingin memberikan sesuatu yang bersifat inspiring kepada pembaca. Agar cara pandang masyarakat lebih positif dan konstruktif sehingga dalam menapaki tahun depan tidak dengan kegelapan.

    Karena itu, dalam edisi 104 halaman ini,kami menghadirkan banyak tulisan yang memberi inspirasi bagi masyarakat. Baik kolom dari penulis berbobot, artikel yang mengulas gaya hidup, analisis dari kalangan praktisi dan pebisnis, maupun pengalaman negara-negara lain yang mengalami kemajuan pesat dalam pembangunan dijadikan sebagai bagian terpenting dalam edisi spesial ini.

    Benar bahwa melihat situasi bangsa saat ini di satu sisi banyak kemajuan. Termasuk laju pertumbuhan kelas menengah kita yang diukur dari penyerapan sektor konsumsi, mengalami pertumbuhan hingga 120 juta. Dalam berbagai indeks yang dilaporkan banyak lembaga asing,juga mempertegas bahwa posisi Indonesia dinyatakan membaik.

    Apakah indeks daya saing Indonesia, indeks pembangunan manusia,dan yang terbaru Indonesia masuk investment grade setelah sejak 1997 Indonesia kehilangan rating itu. Pun, indeks korupsi, dilaporkan mengalami perbaikan meski kadarnya masih tipis.Apa pun,itu sebuah sisi positif dari bangsa ini.

    Namun di sisi lainnya, untuk melihat ke depan kita tidak bisa menafikan bahwa masih banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini untuk mendapat perhatian di tahun depan. Mulai pengaruh krisis Eropa,persoalan budaya, persaingan pasar domestik oleh produk asing, masih rumitnya memerangi korupsi, persoalan pendidikan yang sangat kompleks.

    Sebab, di tengah anggaran yang besar berkisar Rp266,9 triliun, ternyata dunia pendidikan masih banyak persoalan. Problem serius lainnya adalah transportasi, di mana bangsa ini sangat lambat dalam pembangunan infrastruktur, terutama di sektor jalan tol. Sejak era reformasi ditargetkan proyek pembangunan jalan tol mencapai 1.900 km, namun sampai sekarang realisasi dari proyek ini hanya mencapai 150 km.

    Dibandingkan Malaysia yang baru belajar dari pembangunan proyek jalan tol di Jagorawi, ternyata sudah memiliki jalan tol yang panjangnya 1.900 km. Bahkan Malaysia kini menangani proyek jalan tol Cikampek-Palimanan. Ironis bukan? Padahal kita memiliki 140 BUMN yang sebenarnya bisa membantu menopang akselerasi pembangunan infrastruktur,baik untuk kategori materialnya, sumber daya manusia, maupun sistem pendanaannya.

    Sebenarnya, akselerasi proyek infrastruktur itu salah satunya bisa dipecahkan dengan kepemimpinan atau leadership.Ketika unsur-unsur pemimpin memiliki strong leadership, setiap yang menjadi penghambat akan bisa dipecahkan dengan cepat. Karenanya, masyarakat tidak bisa pasif dalam menentukan proses kepemimpinan di masa mendatang.

    Indonesia sangat serius membutuhkan kepemimpinan yang kuat, kreatif dan berani. Posisi Indonesia untuk bisa naik kelas tinggal memerlukan sedikit sentuhan karena secara fundamental kita memiliki banyak kekuatan di berbagai sektor. Praktisnya, dalam menghadapi tahun depan, agar lebih baik, masyarakat kita tidak bisa lagi sekadar berpangku tangan sambil bekerja ala kadarnya.

    Namun menyongsong tahun depan perlu dengan optimisme, kerja keras,dan disertai dengan jiwa kemandirian yang tinggi. Kesadaran ini yang ingin disentuh melalui edisi 104 halaman koran Seputar Indonesia agar masyarakat terbuka, sadar, dan akhirnya mau berubah untuk sebuah perubahan yang lebih baik.

  • Indonesia Memainkan Peran Strategis, Wawancara dengan Menteri Koordinator Perekonomian

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    Indonesia Memainkan Peran Strategis
    Wawancara dengan Menteri Koordinator Perekonomian
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Stabilitas ekonomi yang kuat pada tahun ini menjadi modal bagi Indonesia untuk tetap mempertahankan kinerja perekonomian yang positif pada 2012. Pengaruh krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat (AS) diakui tetap akan memberi dampak pada kinerja ekonomi Indonesia tahun depan. “Kalau dibilang tidak ada pengaruh ya gegabah. Tapi kalau dibilang pengaruhnya besar ya terlalu pesimistis,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

    Dalam wawancara dengan SINDO, Hatta optimistis di tengah krisis global, Indonesia justru memiliki harapan besar untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju. Berikut ini petikan wawancaranya.

    Saat ini Eropa masih bermasalah, AS juga. Dari kondisi ini, Anda melihat ekonomi Indonesia pada 2012 akan seperti apa?

    Kalau bicara ekonomi kita di 2012, kita perlu lihat apa yang terjadi di 2011 dan ekonomi global yang memengaruhinya sambil kita bersyukur ekonomi kita 2011 tumbuh 6,5%. Namun saya setuju, kita harus waspada pada tahun 2012 tanpa harus nervous atau cemas berlebihan. Mewaspadai dalam rangka antisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi. Saya mulai dengan kinerja ekonomi kita di 2011.

    Kalau kita lihat dari sisi makro sangat stabil karena Bank Indonesia (BI) menjaga stabilitas rupiah dengan melakukan intervensi agar rupiah tetap stabil. Stabilitas rupiah penting karena itu membuat market confidence. Kedua, kita punya devisa cukup dan tetap menjaga inflasi yang relatif rendah.Ini adalah kondisi yang cukup baik di akhir 2011.

    Kesimpulannya seperti apa?

    Secara keseluruhan, saya ingin katakan market confidence baik ditopang oleh policy fiskal yang baik. Makro ekonomi baik, inflasi terjaga.Ada empat hal yang ingin saya tekankan sebagai mesin ekonomi kita. Pertama, investasi kalau dihitung penanaman modal tetap bruto (PMTB),sekitar 30% ke atas.Ini menunjukkan investasi kita kuat, market confidence tinggi. Kedua, kita bisa lihat ekspor akan mencapai USD200 miliar.

    Saya kok feelingakan ke sana angkanya dan ini baru pertama terjadi dalam sejarah kita. Ketiga, walau bagaimanapun APBN kita cukup ekspansif. Rp1.200 triliun bukan angka kecil walaupun saya tidak begitu puas dengan performance spending-nya, terutama belanja modal. Kemarin, kita rekomendasikan perubahan Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa karena dinilai sebagai salah satu faktor penghambat. Ini dilakukan tanpa kehilangan transparansi dan akuntabilitas. Keempat, konsumsi masyarakat terjaga, tidak tergerus purchasing powernya karena ditopang inflasi rendah.

    Bagaimana gambaran di tahun 2012?

    Kita lihat seberapa besar krisis Eropa berdampak terhadap ekonomi kita tahun depan. Kalau dibilang tidak ada pengaruh ya gegabah. Tapi kalau dibilang pengaruhnya besar ya terlalu pesimistis.Saya kok optimistis menatap 2012 dengan data yang ada. Pertama, harus diakui Indonesia tidak terlalu terkoneksi (disconnect) terhadap ekspor Eropa, kurang dari 9–10%.

    Kedua, memang kita memiliki komoditas ekspor yang kadang tidak mudah untuk negara lain menyubstitusi itu. Ketiga, share ekspor kita terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya 26% dibandingkan Singapura yang 200% atau Malaysia 90%. Jadi kalau ada gangguan terhadap ekspor, kita bisa convert perluas pasar domestik kita.

    Apa yang harus dicermati?

    Diperkirakan ada tiga hal yang harus dicermati dan akan kita lakukan terhadap kemungkinan itu.Pertama, penurunan ekspor karena ekonomi China menurun dari 9,5% pada kuartal II/2011 menjadi 9,1% pada kuartal III/2011 dan menurun lagi pada kuartal terakhir jadi 8%. Kedua, dengan kondisi Eropa,orang mengatakan mungkin kita tidak jadi landingkarena kekurangan likuiditas, mungkin ada capital outflow.

    Tapi saya yakin kapital (arus modal) akan flight ke yang berkualitas dan Indonesia berkualitas. Kalau kita siap mereka akan stay. Kalau kita tidak punya pertahanan, orang akan serang kita. Analoginya, kalau kita siap senjata, orang tidak akan serang kita. Kalau terjadi gangguan atau penarikan dana, kita mitigasi fiskal. Kita miliki Crisis Management Protocol (CMP), yaitu telah tersedia Bond Stabilitation Framework (BSF), ada frame untuk stabilkan bond.

    Sisi optimistis itu apakah target pertumbuhan ekonomi 6,7% seperti dalam APBN 2012 tetap menjadi pegangan pemerintah?

    Saya tetap optimistis 6,7% walaupun saya punya hitungan, kalau terjadi pukulan ekspor kita, (pertumbuhan ekonomi) kita hitung terkoreksi 0,2%. Saya optimistis bisa kejar itu.

    Ada yang bilang,2012 momentum kita berkiprah di kancah global. Pendapat Anda?

    Saya setuju. Indonesia mulai memainkan peran strategis. Di forum G-20, suara kita didengar, APEC juga kita didengar. Apalagi di ASEAN, kita menjadi negara ekonomi terkuat. Ini membuktikan bahwa apa yang dikatakan pembuat BRIC (Brasil, Rusia, India, China) bahwa Indonesia dan empat negara BRIC adalah negara dalam satu dekade ke depan, jika digabungkan, maka size PDB-nya dua kali lipat dan akan menjadi pemain dengan PDB sama besar seperti AS dan Eropa.

    Apa yang saya sampaikan adalah, banyak pengamat yang mengatakan Indonesia negara emerging new tiger.Dalam ASEAN dan Asia, kita bisa memainkan peranan tinggi. Kita mampu turunkan rasio utang terhadap PDB (debt to GDP) walaupun harus diperhatikan salah satu persoalan yang terjadi adalah di fiskal kita. Itulah mengapa Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di 2012 menjadi signifikan perannya. Saya optimistis karena punya MP3EI.

    Anda yakin suatu saat kita bisa seperti China?

    Saya yakin. Tahun 2014 GDP kita bisa Rp1.200 triliun dengan pendapatan per kapita USD5.500, sekarang sudah mencapai USD3.500.Tidak ada satu pun pengamat internasional yang tidak optimistis dengan kita.

    Sebagai kesimpulan, tahun 2012 kalau digambarkan dengan katakata, itu tahun apa?

    Tahun yang penuh tantangan, tetapi sangat memberi harapan besar. Jadi di situlah perlu kita kerja, kerja, dan kerja.   

  • Lawan Korupsi, Wawancara dengan Pimpinan KPK Bambang Widjajanto

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    Lawan Korups
    Wawancara dengan Pimpinan KPK Bambang Widjajanto
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Terpilihnya Dr. Bambang Widjojanto , SH, MH menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diyakini bisa membangun optimisme melawan korupsi di tengah kepercayaan publik kepada aparat penegak hukum mulai menurun.

    Tak bisa dipungkiri, upaya pemberantasan korupsi terkesan hanya jalan di tempat. Itu sebabnya masuknya Bambang di lembaga ad hoc ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air. Bagi Bambang, selain membangun optimisme,hal lain yang harus dilakukan oleh pimpinan KPK adalah menghilangkan sikap saling curiga. Pimpinan KPK harus bisa bekerja dengan baik dan lebih berkonsentrasi dengan tugas pemberantasan korupsi. Berikut petikan wawancara dengan Bambang Widjojanto dengan SINDO saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu:

    Upaya pemberantasan korupsi saat ini terkesan jalan di tempat. Pendapat Anda?

    Kalau saya mau bilang begini,dengan maraknya kasus korupsi yang ada, harusnya optimisme tetap dihidupkan.Kalau orang sudah tidak optimistis, tidak ada lagi elemen kehidupan. Saya tidak akan mengeluh ini kurang itu atau pemberantasan korupsi jalan di tempat. Kita harus bijak. Harusnya dengan adanya keterbatasan yang ada, kita harus mengoptimalisasikannya. Jadi sekali lagi kita tetap harus optimis menjadikan Indonesia bebas korupsi.

    Sampai kapan kita berharap Indonesia bisa bebas korupsi?

    Memang kita tidak bisa mengelak jika sekarang ini kita berhadapan dengan situasi yang sudah sangat parah. Tetapi, itu tidak berarti membuat kita tidak optimistis. Kita harus yakin bahwa kita bisa. Sikap konsisten untuk terus berjuang juga sangat diperlukan.Kita harus hindari sikap-sikap pesimistis dan pragmatis. Menurut saya, ketika dalam situasi terdesak, mungkin sulit, tetapi di situlah justru konsistensi kita diuji. Justru di sinilah tantangannya.

    Pandangan Anda, seburuk apa korupsi di Indonesia?

    Kalau mengacu pada hasil survei Transparency International (TI) 2011 soal indeks persepsi korupsi Indonesia naik 0,2 poin. Jadi, sekarang 3,0. Dari titik itu harusnya kita mengapresiasi bahwa program-program korupsi diapresiasi baik oleh penyurvei. Satu itu harus diapresiasi. Kedua,seharusnya dengan apa yang kita punya saat ini harusnya lebih bagus lagi. Ini yang harus dilakukan untuk mengoptimalisasi semua sumber daya agar maksimal. Supaya kita lebih sistematik ke depan dalam pemberantasan korupsi.

    Banyaknya pejabat yang korupsi, menurut Anda, faktor apa yang menjadikan mereka berbuat?`

    Tentu saja penyebabnya ada banyak hal.Bisa jadi pejabat berbuat korupsi karena kebijakannya memang membuka ruang korupsi sendiri. Karena kebijakan itu sendiri potensial menciptakan korupsi.Bisa juga karena mekanisme pengawasan terhadap penyalahgunaan kewenangan tidak efisien tidak efektif. Bisa juga karena secara kelakuan (behavior) memang maunya nyolong, jadi itu yang harus dikontrol.

    Tak bisa dipungkiri, banyak hambatan besar dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. Tanggapan Anda sendiri bagaimana?

    Kalau saya melihatnya justru dengan problem yang besar itu merupakan tantangan tersendiri. Semakin banyak tantangan berarti ladang beramal kita juga besar. Mudah-mudahan kita bisa syahid di situ.Kalau orang mati syahid di situ kan mudah-mudahan diterima oleh Allah dengan sangat baik.

    Ada yang ingin disampaikan setelah Anda ditetapkan sebagai wakil ketua KPK?

    Harus diapresiasi lah ini kan hasil maksimal dari proses dan cara pemilihan dari DPR. Jadi harus diapresiasi. Poinnya hanya itu saja, harus diapresiasi.

    Terkait program 100 hari prioritas yang akan dikerjakan nanti seperti apa?

    Mungkin tidak bisa ukurannya 100 hari.Ukurannya adalah ada kasus-kasus yang sudah masuk dalam agenda KPK.Ini maksudnya yang sudah masuk dan dikerjakan KPK. Maka mudah-mudahan pimpinan KPK yang sekarang ini bisa merumuskan kira-kira kasus-kasus mana yang sudah bisa diselesaikan dan mana yang masih bermasalah. Jadi, harus ada hands note.

    Tapi,pimpinan yang baru harus membuat prioritas, perlu membuat indikator, yang mana yang mendapat perhatian publik dan yang harus diselesaikan.Selain itu, perlu dirumuskan juga masalahnya di mana, apakah pembuktiannya yang kurang,s umber dayanya kurang, atau masalah lainnya. Kalau beban pembuktiannya berarti harus diinvestigasi lagi. Kalau jumlah SDM kurang, harus ditingkatkan. Itu nanti harus dilihat apa sih problemnya. Mudah-mudahan sudah ada identifikasi problemnya, sehingga strategi intervensinya bisa lebih sederhana lagi.

    Lalu soal kasus-kasus besar,seperti Century, bagaimana nanti Anda menyelesaikan kasus tersebut?

    Sekali lagi, harus kami identifikasi. Karena kasus besar kanbisa jadi karena medianya yang memberitakan terus. Jadi standarnya harus jelas dulu. Tapi, kalau bagaimana menyelesaikan kasus itu, kami harus melakukan kajian. Mudah-mudahan kajian yang sudah dilakukan oleh teman-teman terdahulu, pimpinan terdahulu, sudah dikerjakan dengan maksimal. Artinya kami tinggal mengeksekusi saja.

    Anda dipilih lembaga politik DPR yang sudah pasti penuh kepentingan kabarnya, ada pihak berkepentingan dengan pimpinan KPK yang baru agar kasusnya aman?

    Jangan terlalu curiga begitu. Kalau saya harus menghilangkan kecurigaan-kecurigaan seperti itu.Yang harus dibangun pimpinan KPK adalah trust building. Kalau Anda bekerja sama sudah punya persepsi faksionalisasi dan kecurigaan, itu tidak bisa kerja karena nanti pekerjaannya adalah mencurigai yang lain.

    Apa yang akan Anda lakukan jika menghadapi kasus yang melibatkan politisi?

    Kalau saya sederhana sekali. Harus dibangun komunikasi yang saling memperkuat. Kalau berdasarkan temuan-temuan kasus, fakta-fakta yang secara yuridis bahwa seseorang dinyatakan bersalah maka aturannya menyatakan harus dijalankan. Komunikasi untuk saling memperkuat dan mengingatkan harus dilakukan. Satu lembaga pengawasan dan satu lembaga penegak hukum harus bersinergi.   

  • Memaksimalkan Potensi ESDM, Wawancara dengan Wakil Menteri ESDM

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    Memaksimalkan Potensi ESDM
    Wawancara dengan Wakil Menteri ESDM
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Kebutuhan energi terus meningkat guna menunjang geliat perekonomian yang ke depan ditargetkan berkisar 6-7% per tahun. Kendati pemerintah sadar betul akan kebutuhan itu, tetap bukan perkara mudah untuk memenuhinya.

    Harga energi yang terus merangkak naik sementara produksi terus berkurang akibat penurunan alamiah menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana upaya pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut? Berikut petikan wawancara dengan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo mengenai upaya pemenuhan kebutuhan energi dan prospek sektor ini pada 2012.

    Apa tantangan yang paling berat untuk memenuhi kebutuhan energi menurut Kementerian ESDM dan bagaimana cara menyikapinya?

    Sebetulnya, semua masalah energi dan mineral Indonesia kalau ditangani secara serius pasti bisa terselesaikan. Tapi untuk langkah awal, kita harus menyatukan mindset masyarakat yang saat ini mengalami asymmetric information soal energi. Bahkan banyak sekali akademisi yang mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) harus murah karena kita kaya akan minyak. Itu jelas tidak benar. Bukan berarti kita nggakpunya potensi minyak, kita punya potensi 50 miliar barel, tapi yang proven (terbukti) cuma 4 miliar barel. Nah untuk membuktikan potensi itu harus ada eksplorasi dan itu biayanya mahal.

    Apakah kita bisa mengatasi kendala itu, secara teknologi misalnya?

    Secara teknologi kita tentu bisa mengatasi,namun biayanya mahal dan kita belum punya duit. Supaya eksplorasi berjalan lancar, berbaiklah dengan investor asing. Kita perlu mengundang investor asing. Namun, investor asing ini tidak akan datang kalau di sini tidak menguntungkan. Coba kita bandingkan dengan Malaysia. Mereka itu cadangan terbuktinya lebih besar dari kita sekarang, di atas 4 miliar barel.

    Produksinya juga hampir menyamai Indonesia, sementara penduduknya jauh lebih sedikit dari kita.Mereka juga lebih menarik karena walaupun mereka belajar PSC (production sharing contract/kontrak bagi hasil) di Indonesia, mereka melakukan sistem kontrak revenue over cost (ROC) yang dihitung setiap tahun. Kalau ROC rendah, bagian pemerintahnya juga rendah, bisa di bawah 50% tapi kalau ROC tinggi (bagi hasilnya) bisa 85:15, jadi di sana itu lebih fleksibel.

     Apa lagi kendala yang membuat kita kurang menarik dibanding Malaysia?

    Selain dalam sistem fiskal kita kalah menarik dengan Malaysia, peraturan kehutanan kita juga tidak menguntungkan investor.Saya bicara berdasarkan fakta, misalnya pembebasan lahan eksplorasi yang masih sulit, masalah eksplorasi dikenakan pajak, dan lain-lain. Perlu diketahui, minyak dan panas bumi tidak mengelupas tanah, tapi hanya membor tanah, paling banyak butuh 100 hektare, dari sekian ribu hektare (wilayah kerja) hanya beberapa hektare saja yang dibutuhkan, tapi izin susah. Sekarang minyak tidak dapat, tapi hutannya juga tetap gundul. Hal semacam ini yang bikin kita terhambat. Kenapa tidak perusahaan minyak atau panas bumi diberi izin, lalu mereka juga disuruh memeli-hara hutan, kan selesai.

    Bagai-mana dengan pengembangan energi alternatif lainnya?

    Sebenarnya panas bumi, energi air, dan gas belum berkembang di Indonesia. Mengapa juga energi baru dan terbarukan tidak berkembang, itu dikarenakan kita memilih menggunakan energi yang mahal daripada yang murah. Sebagai contoh, di Sumatera Selatan biaya listrik hanya Rp600 per kwh karena pakai gas dan batubara, sedangkan di Medan harganya Rp3.500 per kwh karena pakai minyak.

    Coba bayangkan, bedanya 6 kali lipat. Makanya,kenapa tidak dikurangi saja ekspor gas ke Singapura lalu dialihkan gasnya untuk PLN.Kenapa tidak ke Singapura kita ekspor listrik saja. Kita bisa pakai batu bara di Batam karena batu bara Indonesia hanya 20% untuk domestik dan yang lainnya di ekspor.

    Apa kendala untuk mewujudkan hal itu?

    Hal tersebut bisa kita capai, tapi syaratnya kita harus bisa bekerja sama dan satu suara.Jika ada permasalahan yang harus diselesaikan, cepat bilang kepada kementerian terkait agar didukunglah program-program ini. Saya yakin,dalam waktu tiga tahun kita bisa menghasilkan yang terbaik untuk negara. Tapi sekali lagi, saya bukan penentu kebijakan di negeri ini. Karena itu perlu ada koordinasi dengan kementerian terkait.

    Bagaimana prospek investasi di sektor energi tahun depan?

    Banyak sekali yang ingin investasi di Indonesia. Beberapa bulan lalu saya ke Korea dan China, mereka ingin sekali investasi di Indonesia. Tugas saya berbicara di media adalah bertujuan agar masyarakat Indonesia maupun mancanegara mengerti prospek investasi di sini. Saya ingin bercerita bahwa sebelum wawancara dengan SINDO ini saya juga diwawancara media Amerika Serikat, USA Today.

    Saya harap, dengan dimuatnya wawancara saya dengan USA Today, banyak investor dari sana akan datang tahun depan.Jadi saya akan terus bertemu dengan media massa sebanyak mungkin, saya akan traveling bertemu akademisi dan pemerintah daerah untuk mendorong mereka ikut memajukan bangsa ini.    

  • Lebih Agresif Lakukan Misi Perdagangan, Wawancara dengan Menteri Perdagangan

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    Lebih Agresif Lakukan Misi Perdagangan
    Wawancara dengan Menteri Perdagangan
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Krisis yang menerpa negara-negara maju dunia hingga penghujung tahun ini belum juga tampak dasarnya. Hal itu menyebabkan sejumlah kalangan memprediksi, krisis itu akan berdampak pada melambatnya laju pertumbuhan ekonomi global tahun depan.

    Negara-negara berkembang atau yang biasa disebut emerging market pun diperkirakan tak luput dari efek negatifnya. Menciutnya pasar di negara-negara maju diprediksi bakal menyebabkan tidak maksimalnya kinerja ekspor yang merupakan andalan sebagian besar negara-negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia.

    Bagaimana pemerintah menyikapi hal tersebut? Berikut kutipan wawancara dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengenai prospek sektor perdagangan termasuk ekspor Indonesia pada 2012.

    Berdasarkan performa tahun ini, seperti apa proyeksi Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengenai kinerja perdagangan nasional tahun depan?

    Saya tetap optimistis akan perdagangan nasional kita ke depan, walaupun dunia sedang diguncang oleh banyaknya masalah-masalah yang ditimbulkan negara-negara maju dunia. Meningkatkan pasar domestik merupakan prioritas kami di Kemendag. Terkait dengan itu, berbicara mengenai peningkatan perdagangan nasional kita, tidak akan terlepas dari konektivitas Indonesia itu sendiri. Dalam hal ini, saya cukup comfortable bahwa konektivitas kita menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Dengan pencapaian konektivitas yang baik, tentunya kinerja perekonomian Indonesia semakin baik pula.

    Bagaimana bila dikaitkan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)?

    Apalagi bila kita mengacu pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di enam koridor yang sudah disikapi dengan sangat baik oleh pemerintah. Segala macam bentuk dukungan pemerintah seperti pemberian insentif yang telah diberikan maupun akan diberikan kepada pengusaha dalam negeri dan asing untuk mendirikan basis bisnisnya di sini sudah mulai terlihat performanya.

    Berbicara mengenai krisis global, bagaimana dampak krisis tersebut terhadap kinerja perdagangan Indonesia khususnya ekspor?

    Memang tidak bisa dihindari dampak-dampak yang ditimbulkan dari krisis beberapa tahun terakhir. Sektor ekspor kita juga terkena imbasnya. Makanya, kami akan terus memperkuat pasar dalam negeri dan lebih memperdalam diversifikasi. Saya berharap tetap ada peningkatan dalam ekspor kita pada 2012, meskipun ekspor kita tahun ini sangat baik dan mencatat sebuah rekor dengan pencapaian USD200 miliar. Tahun depan kemungkinan sektor ekspor kita akan mengalami sedikit kesulitan.

    Bagaimana perluasan ekspor Indonesia, ke mana arahnya dan bagaimana pula prospeknya?

    Ke depan, berbicara mengenai perluasan ekspor, saya pikir kita akan mengalami sedikit kontraksi. Tetapi, di samping pasar yang telah ada,kami juga akan fokus kepada beberapa kawasan seperti Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Bila ditanya optimistis atau tidak (soal prospek ekspor), saya akan menjawab tidak terlalu,karena kami memang belum melakukan pendalaman dan hal itu pastinya memakan waktu yang cukup lama.

    Lalu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya tembus produk Indonesia di pasar internasional?

    Kita harus lebih agresif melakukan misi perdagangan ke pasar-pasar yang sudah ada dan juga yang selama ini belum kita lakukan pendalaman. Misalnya,kami dari Kemendag beserta pengusaha-pengusaha lokal akan bertolak ke Afrika. Kami akan berkunjung ke Angola dan Afrika Selatan, termasuk melirik potensi Nigeria dalam misi perdagangan ini. Pada kuartal I/2012, kami juga akan bertandang ke Amerika Selatan.

    Hambatan perdagangan pastinya sulit dihindari. Semisal isu dumping? Bagaimana mengatasi hambatan yang mungkin dan telah diberlakukan negara-negara lain terhadap produk ekspor kita?

    Hal tersebut sudah diekspresikan kepada saya dalam konteks KTT ASEAN yang berlangsung kemarin di Bali,APEC dan G-20.Namun, saya yakin permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik dan diskusi yang lebih mendalam. Namun juga tidak bisa dilupakan, tuduhan tersebut baru dari satu sisi, sedangkan dari sisi kita juga mengalami hal yang sama di mana beberapa pihak menyatakan bahwa kita melakukan sendiri dumping tersebut terhadap produk-produk kita.

    Maka itu, kita harus pintar bernegosiasi dan juga pandai mempertanggung jawabkan apa pun. Kita yakin tidak melakukan aktivitas dumping, lalu kita harus bisa juga membuktikannya. Dan saya yakin produk kita mempunyai daya saing yang luar biasa.

    Terkait dengan perdagangan bebas yang telah ditandatangani, pada 2012 hal tersebut akan menjadi peluang atau justru sebaliknya?

    Menurut saya,keduaduanya bisa saja terjadi. Tahun depan dalam konteks perdagangan bebas kita harus bisa meyakinkan diri bahwa ada unsur keadilan dan keseimbangan. Jika tidak, hal tersebut akan sulit dipertanggung jawabkan ke luar negeri maupun di dalam negeri yang justru lebih sulit. Saya ingin agar barang dan jasa kita lebih mengandung nilai tambah, tidak hanya berputar dalam sumber daya alam (SDA) saja. Itu adalah salah satu cara membuahkan keadilan dan keseimbangan tadi.

    Apa langkah pemerintah untuk mengatasi defisit perdagangan yang kita alami dalam perdagangan dengan beberapa negara seperti China dan Australia?

    Defisit perdagangan memang tidak bisa dihindari dan tentunya harus disikapi. Kita harus menyadari dengan terjadinya kontraksi di perekonomian negara-negara maju, China akan terus mencari pasar-pasar baru. Indonesia mungkin sudah masuk di dalam radar mereka.Hal tersebut karena Indonesia yang memiliki konsumsi domestik cukup besar dan dengan kenyataan atau kemungkinan bahwa utilisasi kapasitas produksi mereka di Tiongkok akan menurun, mereka akan lebih agresif melirik pasar seperti kita.

    Apakah itu berarti pemerintah akan melakukan sesuatu terhadap impor dari China?

    Kita harus menyikapi hal itu, dalam artian kita harus bisa meningkatkan daya saing produksi dalam negeri.

    Perdagangan bebas juga akan membuat produkproduk lokal atau pasar dalam negeri rentan terhadap serbuan produk asing.Apa langkah pemerintah untuk mengatasinya?

    Seperti yang sudah saya katakan tadi bahwa kondisi di tahun depan sedikit lebih buruk, dalam artian jika produsen-produsen asing yang selama ini mengirim barang dan jasa ke Indonesia tidak bisa mengirim ke pasar yang lebih besar seperti AS, mereka akan lebih agresif mengirim barang-barangnya ke kita. Dan dengan kemungkinan harga-harga barang tersebut lebih kompetitif. Kita harus terus menyikapi termasuk untuk berkomunikasi dengan teman-teman pengusaha dan lembaga lainnya untuk bisa meningkatkan daya saing. Pengusaha lokal banyak yang memiliki daya saing cukup tinggi. Meski demikian juga masih banyak yang belum.

    Apakah ada upaya dari pemerintah berupa kebijakan khusus?

    Dalam waktu dekat, kita akan buat aturan yang berfungsi untuk melindungi pasar domestik, antara lain menerapkan kebijakan karantina bagi produk holtikultura di pelabuhan. Itu sedang kita godok, sejauh ini sudah ada pembicaraan dengan Menteri Pertanian untuk komoditas pangan. Tapi untuk menerapkan karantina itu, harus ada fasilitas dan sarana karantina dengan sistem analisa risiko. Sistem tersebut nantinya akan diterapkan di pelabuhanpelabuhan tertentu.

    Selain itu,apakah upaya lainnya dari pemerintah untuk menjaga pasar domestik?

    Selain melakukan perlindungan dengan menerapkan kebijakan karantina produk holtikultura, pemerintah juga akan melebarkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Sejauh ini, SNI baru berlaku terhadap 83 produk, padahal ribuan produk bisa masuk ke dalam negeri. Selain itu, Kemendag juga akan memperketat pengawasan terhadap barang yang masuk.

    Sejauh ini, banyak produk yang masuk ke pasar domestik yang tidak memenuhi standar SNI. Misalnya tidak ada label, tidak berbahasa Indonesia, dan paling parah adalah banyak produk yang tidak menyertakan tanggal kedaluwarsa. Kasus seperti ini tidak saja ditemukan di pasar-pasar tradisional, tapi juga banyak ditemukan di pasar besar dan modern.    

  • Infrastruktur Pendorong Utama, Wawancara dengan Kepala Badan Kebijakan Fiskal

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    Infrastruktur Pendorong Utama
    Wawancara dengan Kepala Badan Kebijakan Fiskal
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Dibandingkan negara lain, terutama di kawasan Asia Tenggara,pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan diperkirakan masih tetap yang tertinggi. Kuatnya ekonomi domestik menjadi kunci Indonesia akan mampu menghadapi krisis global.

    Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan mengenai peluang dan tantangan Indonesia di tengah krisis.Berikut petikan wawancaranya:

    Kondisi ekonomi saat ini, Eropa masih bermasalah, Amerika juga bermasalah. Dari kondisi ini, menurut Anda ekonomi kita di 2012 akan seperti apa?

    Secara umum tentunya akan sangat tergantung seberapa besar gangguan yang terjadi di Eropa utamanya, dan kemungkinan gangguan dari Amerika Serikat (AS). Semua berharap gangguan ini tidak terlalu besar. Pasti ada gangguan, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa dan AS, namun yang diharapkan jangan sampai Euro zonebubar karena dampaknya luas.

    Atau jangan sampai salah satu negara di Eropa default (gagal bayar). Kalau tidak ada yang terlalu mendasar, prospek ekonomi kita tumbuh di atas 6–6,5% ada. Yang sulit ditebak kalau krisis atau perlambatan lebih besar dari yang dikhawatirkan orang. Sekarang ini prediksinya Euro zoneakan dipertahankan mati-matian, AS sendiri berpeluang tumbuh 2% tahun depan. Itu tadi, bagaimana kita bertumbuh di 2012 akan sangat bergantung derajat kesulitan negara maju.

    Kalau kita buat skenario antara optimistis, moderat, atau pesimistis, itu seperti apa?

    Ya begini, kalau pakai skenario pertumbuhan ekonomi,pesimistis artinya berat. Kita bisa tumbuh drop sampai 5,5%. Kalau moderat di kisaran 6%, dan kalau optimistis bisa sampai 6,5–7%. Optimistis artinya negara Eropa yang mengalami gangguan fiskal diselamatkan sendiri oleh Eropa dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

    Kalau dilihat angka tadi, Indonesia masih lebih baik dari negara lain?

    Iya.Artinya kita punya pengalaman 2009. Karena kita pernah alami krisis dan mampu bertahan (survive), kita punya banyak kesempatan tumbuh cepat. Artinya perekonomian domestik tetap jadi tumpuan, investasi masih cukup banyak masuk, capital inflow banyak masuk, akan menolong ekonomi tumbuh tinggi dibanding 2009 yang hanya 4,5%. Dibanding negara lain, di antara ASEAN, kita lebih tinggi karena kuncinya kalau krisis adalah ekonomi domestik.

    Semakin kecil exposure perekonomian kita terhadap perekonomian dunia, justru lebih aman. Singapura lebih berisiko.Kita paling bagus di antara negara ASEAN, lebih tinggi. Kalau untuk Asia memang masih kalah dengan China, tapi kalau dengan India bisa bersaing karena mereka bermasalah dengan mata uang dan inflasi.

    Pengaruhnya seberapa besar ekspor ke Eropa dan AS?

    Begini,ekspor ke Eropa porsinya kecil, ke AS lumayan, tapi kan AS masih tumbuh, jadi kalaupun ada gangguan, mudah-mudahan tidak cukup besar. Yang harus diperhatikan second round effectke China, Jepang, dan negara ASEAN karena itu tiga mitra dagang terbesar kita. Memang ekspor langsung ke mereka tidak terganggu.

    Namun bisa terganggu kalau Eropa dan AS melemah, sehingga ekspor dari China, Jepang, dan ASEAN terganggu. Akhirnya pengaruh ke kita.Tahun 2009 kita lihat tidak berpengaruh langsung ke Indonesia, sedangkan ke negara lain berpengaruh.

    Dari sisi pendorong pertumbuhan yakni belanja pemerintah,2011 ada keterlambatan, di 2012 ada upaya untuk memacu?

    Salah satu sebenarnya mempercepat belanja, utamanya belanja modal yang sekarang tertinggal dibanding target yang ditetapkan. Harus melakukan yang memang harus dilakukan. Anggaran diketok Oktober, tender bisa mulai November. Jadi, Januari anggaran bisa dicairkan dan digunakan. Pemerintah akan menyisir APBN 2012, melihat item yang bisa dipercepat untuk melancarkan aliran uang.

    Tugas pemerintah adalah mempercepat pencairan. Dorong lebih lancar di awal tahun. Perlu ada kesadaran semua pihak di pemerintah, utamanya terkait pengadaan untuk tidak membuat aturan baru yang akhirnya menganulir yang sebelumnya sudah dilakukan, akhirnya harus diulang, dan butuh beberapa bulan. Otomatis menghilangkan kans proyek selesai 100% tepat waktu.

    Pada 2012 mesin pendorong (pertumbuhan ekonomi) masih konsumsi domestik?

    Iya. Tapi saya masih lihat investasi cukup tinggi karena dari history tahun ini. Kita lihat kuartal I tahun ini investasi bisa tumbuh 10%, kuartal II memang melambat sedikit ke 6,5%, namun saya masih lihat ada kans investasi tumbuh cukup tinggi baik dari private investmentdan government investment, terutama infrastruktur secara umum yang bisa dorong pertumbuhan.

    Pembangunan infrastruktur sektor yang menyerap banyak tenaga kerja sekaligus memperbaiki distribusi pendapatan. Ini strategis sekali dan bisa kurangi kemiskinan. Semua effortharus dilakukan agar bisa terealisasi baik pembebasan lahan, dan lain-lain. Infrastruktur tidak hanya APBN, tapi PPP (kerja sama pemerintah dan swasta). Semua menyangkut infrastruktur harus dijalankan.

    Apakah target pertumbuhan ekonomi 6,7% (tahun 2012) berat?

    Pasti berat. Itu kandibuat saat ekonomi dunia belum terlalu buruk.Agak sukar menebak di awal. Kalau bisa upayakan penurunan ekspor yang dikompensasi dengan kenaikan konsumsi domestik, belanja APBN dipercepat, infrastruktur besar bisa dimulai tahun depan, ini bisa jadi salah satu alasan kenapa 6,7% masih realistis. Berat memang, tapi sumbernya ada baik konsumsi masyarakat, pemerintah.

    Sektor keuangan dan bursa saham bagaimana?

    Pemerintah tidak campur tangan, hanya memberhentikan otomatis kalau ada indikator yang dilalui. Yang penting adalah SBN,dan SBN itu kantidak pengaruh ke sektor keuangan karena banyak yang beli domestik misalnya perusahaan asuransi, jadi kalau ada apa-apa dengan SBN, akan pengaruhi portofolio mereka juga.

    Bagaimana dengan komitmen mempercepat anggaran?

    Masalahnya di pengadaan, prosesnya dan masalah lahan, khususnya untuk infrastruktur.

    2012 dalam perspektif Anda,sebagai tahun tantangan atau kerja?

    Tahun tantangan sekaligus momentum perbaikan mendasar. Tantangan karena gejala global luar biasa akibat krisis global yang mengenai ekonomi kuat di Eropa dan AS. Ini tahun melakukan perubahan mendasar, masalah belanja perlu suatu shock bahwa memperlambat belanja sama saja memperburuk ekonomi.
    Belanja harus dipercepat dan diserap tinggi.

    Kedua, infrastruktur. Kalau dulu infrastruktur sebagai faktor pendukung, tahun depan harus jadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur bukan hanya fungsinya tapi konstruksinya. Kita bereskan selagi kita punya urgensi untuk tingkatkan investasi. Reformasi lainnya misalkan pada sistem pajak, subsidi. Mungkin saatnya tata ulang subsidi dengan baik.    
  • Kita Butuh Perubahan, Wawancara dengan pengusaha Hary Tanoesoedibjo

    MENYAMBUT INDONESIA 2012
    Kita Butuh Perubahan
    Wawancara dengan pengusaha Hary Tanoesoedibjo
    Sumber : SINDO, 19 Desember 2011
    Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia semestinya bisa lebih baik. Hal itu bisa tercapai jika negara ini memiliki pemimpin yang mempunyai leadership, knowledge, serta tulus. Demikian salah satu pokok pikiran pengusaha Hary Tanoesoedibjo dalam wawancara berikut ini.

    Indonesia dalam waktu tidak lama akan mengalami transisi kepemimpinan? Apakah Pak Hary melihat ini merupakan saat bagi pemuda mengambil alih kepemimpinan?

    Kalau saya melihat, masalah kita bukan generasi tua atau muda. Titik persoalan tidak di situ. Tapi kita perlu mencari figur bagi bangsa kita yang memang secara tulus ingin memberikan kontribusi, mengabdi kepada bangsa dan orang tersebut kapabel sesuai yang dibutuhkan bangsa saat ini. Punya leadershipdan kemampuan teknis, knowledge yang memadai dalam konteks yang relevan.

    Dalam konteks yang relevan diperlukan figur dengan leadership yang kuat, kemampuan yang memadai untuk mengelola bangsa kita dan tentunya kemampuankemampuan lain. Tapi tentu yang mendasar adalah kemauan yang tulus. Artinya tidak menempatkan kepentingan-kepentingan bangsa di nomor dua dan kepentingan diri sendiri di nomor satu.

    Kesimpulan saya sekarang ini kita perlu beberapa tokoh biar nanti masyarakat memilih sendiri. Tokoh yang memiliki komitmen betulbetul untuk memajukan bangsa secara tulus, bukan terjun ke politik untuk memperbesar posisinya, bukan untuk memperbesar bisnisnya, bukan untuk memperbesar pribadinya.

    Tapi terjun ke politik untuk pengabdian, pelayanan bagaimana bangsa kita bisa lebih baik. Itu bisa dari yang tua,bisa dari yang muda. Jadi kita tidak bisa men-judge harus dari yang tua atau harus dari yang muda. Lebih baik masyarakat diberi banyak pilihan. Masyarakat kita ini perlu diberi wacana yang perspektif dan konstruktif. Kenapa?

    Kita harus tahu bahwa tataran masyarakat kita secara pemahaman mayoritas masih banyak yang belum paham. Ada 92% masyarakat lulusan SMA ke bawah, 45-50% masyarakat kita (lulusan) SD. Jadi pola pikir dalam melihat perspektif suatu konteks, suatu permasalahan, itu sangat sederhana. Bukan melihat substansinya, tapi melihat di luarnya. Siapa figur yang kelihatannya bagus, meyakinkan, ya sudah pilih itu saja.

    Semua masyarakat ini adalah pemegang saham negara kita. One man one vote. Kalau masyarakat kita mayoritas pola pikirnya masih seperti itu, bisa pilih pemimpin yang keliru. Mestinya kandilihat prestasinya apa, pengalaman pengelolaannya bagaimana, ada leadership apa tidak, bisa mengembangkan sesuatu apa tidak, mementingkan kepentingan organisasi atau tidak.

    Kalau media bisa mengembangkan perspektif seperti ini,sehingga memberikan pilihan-pilihan, akan bagus sekali. Leadership saja tidak cukup. Pemimpin harus mengerti permasalahan, kalau seorang pemimpin tidak mengerti permasalahan, bagaimana bisa mengarahkan anak buahnya? Jadi kapabilitas dan pengetahuannya juga harus memadai. Dan tegas.

    Ketegasan ini penting karena Indonesia memerlukan pemimpin yang mampu mengambil suatu keputusan yang cepat, tapi tepat. Ketertinggalan kita sudah jauh, jadi perlu kita kejar.Kita perlu bersyukur resourceskita besar, Indonesia kaya sekali. Agrikultur, perikanan,hampir semua, mining (pertambangan) kita punya.

    Sehingga ini membuat ekonomi kita tumbuh pesat. Tapi pertanyaannya, apakah kita bisa tumbuh lebih pesat? Jawaban saya bisa. Itu pasti. Kalau kita punya leadership dan semua program-program yang prioritas itu dilaksanakan dengan cepat.

    Apakah stok pemimpin yang mempunyai kriteria seperti itu sudah ada atau kita perlu memunculkan tokoh baru?

    Jawaban saya, secara jujur, secara track recordbelum ada. Kita harus bicara berdasarkan track record.Kita tidak bisa menganalisis berdasarkan janji. Untuk mengatakan harus begini begitu, itu mudah, banyak orang bisa melakukan itu. Yang kita perlukan pemimpin yang bisa menyampaikan dan bisa melaksanakan. Jadi apa yang direncanakan dan apa yang dilaksanakan konsisten. Dan kalau berdasarkan track record, berbicara jujur, saya belum melihat.

    Sekarang sudah baik, tapi harusnya bisa lebih baik, persoalannya di mana?

    Mas saya tanya, sejak Reformasi 1998 sampai sekarang berapa jalan tol yang terbangun? Berapa besar ketidakefisienan karena transportasi yang tidak memadai? Intinya infrastruktur transportasi dan infrastruktur lain belum terbangun dengan baik, padahal kita punya waktu yang cukup panjang sejak reformasi. 13 tahun ini apa yang kita bangun? Tapi kalau hanya mengatakan seperti ini, bukan saya saja yang bisa.

    Tapi, banyak yang bisa.Tapi, tantangan bagi setiap pemimpin adalah bagaimana melaksanakan ini secara cepat dan tepat. Tantangannya di situ sebenarnya.Kita baik, tapi saya yakin bisa lebih baik. Menurut saya Indonesia seharusnya bisa tumbuh lebih dari 7%.

    Banyak kemudian pengusaha yang masuk politik.Pengalaman seperti apa yang bisa ditawarkan oleh dunia bisnis?

    Kalau saya, saya masuk ke politik karena bagaimana bisa memberikan kontribusi. Tujuannya itu. Jadi tidak ada pertimbangan pribadi sama sekali bahwa saya ingin mencari kepentingan untuk pribadi dalam bentuk apa pun. Saya ingin bagaimana Indonesia itu seperti yang bagaimana saya katakan tadi.

    Kemudian grup juga sudah mapan, teman-teman juga sudah mulai mapan, secara operasional mulai sudah bisa saya tinggalkan, paling secara policy saja yang perlahanlahan saya juga mulai kurangi, sehingga saya punya waktu untuk menyumbangkan pikiran saya ke dunia politik secara konstruktif untuk mencari pemimpin-pemimpin masa depan yang memang bisa memimpin bangsa kita.

    Yang bisa kita tawarkan dari dunia bisnis adalah speed. Kita harus berani mengambil keputusan cepat,tapi juga harus tepat. Untuk speed dalam koteks Indonesia yang kompleks harus menciptakan tim yang solid. Speed tanpa teamworktidak akan speed. Jadi perlu tim yang solid, leadership, dan speed,s ehingga terjadi percepatan.

    Bagaimana memunculkan orang-orang yang mempunyai kemampuan yang masih belum kelihatan ini ke permukaan biar masyarakat bisa memilih?

    Saya pernah guyon ke teman-teman,kita buat seperti Indonesian Idol. Jadi kita vote dari setiap daerah atau provinsi, kita jadikan 10 atau 20 calon dari berbagai latar belakang. Seperti kita punya Mike, Delon, Rini. Ini kan dari yang tidak dikenal sama sekali. Mungkin soccer pun ke depan bisa melalui talent search seperti ajang idol begitu.

    Dari setiap daerah provinsi dicari yang potensial, nanti kita adu, kita buat kesebelasan untuk support timnas. Jadi, intinya,kadang-kadang kita perlu think out of the box supaya masyarakat kita itu aware. Sebenarnya potensi di Indonesia itu banyak. Cuma tidak dikasih kesempatan muncul ke permukaan. Untuk menjadi tokoh harus punya popularitas, kalau orang tidak kenal bagaimana orang mau memilih.

    Kedua elektablitas. Dulu berhenti sampai di sini, tapi sekarang kita harus mampu membuka wawasan jangan sampai hanya berhenti di elektabilitas.Tambahkan kapabilitas. Kalau kita bicarakan popularitas dan elektabilitas, ya muter-muter itu saja klusternya. Kapabilitas apa yang dibutuhkan bangsa kita, leadership ditambah knowledge yang memadai. Terus kapabilitas juga menyangkut karakter.Tulus.Orang punya leadership, knowledge yang memadai, tapi motivasinya tidak tulus ya percuma. Pasti tidak jalan.

    Kalau Indonesia memiliki pemimpin seperti syarat-syarat tadi, seperti apa Indonesia?

    Indonesia akan besar sekali, menjadi top 20 in the world. Kita akan tumbuh lebih cepat dari negara-negara lain, sehingga kita mengejar mereka itu bisa lebih cepat. Jadi kita mungkin bisa tumbuh 8–10%.Itu bukan tidak mungkin. Kalau kita bisa tumbuh 8–10%,artinya pengangguran akan lebih cepat teratasi, pendapatan per kapita meningkat, negara lebih solid.

    Secara overall akan lebih baik. Dan ini momentumnya tepat karena sekarang ini Indonesia menjadi perhatian dunia sebagai salah satu target investasi yang paling menarik. Karena mereka melihat Indonesia tidak akan terlalu banyak terpengaruh dengan permasalahan internasional. The level of middle class Indonesiaitu peningkatannya salah satu yang tertinggi di dunia.

    Sekarang middle class kita ada 115 juta orang, diperkirakan 2020 ada 200 juta.Ini yang drive consumption. Jadi kita harus meng-educated masyarakat bahwa memilih memimpin harus memerhatikan kapabilitas,track record bagaimana, leadership, dan karakter ketulusan motivasinya.

    Apakah masih cukup waktu untuk memunculkan tokoh-tokoh itu pada Pemilu 2014?

    Bisa, masih cukup waktunya.Memunculkan satu figur itu sampai dia dikenal masyarakat dan electable cuma butuh setahun.Memang media harus men-support. Paling tidak setahun dua tahun. Kita lihat Pak SBY relatif muncul ke permukaan secara lebih jelas pada 2003. Ada baiknya melakukan polling. Kalau sekarang dilakukan pemilu, mungkin golputnya banyak. Artinya banyak masyarakat kita ini bingung, mereka tidak tahu harus memilih siapa.

    Tradisi kepemimpinan terkesan masih primordial, misalnya harus Jawa.Padahal pola pikir harus Indonesia. Bagaimana?

    Saya pikir yang berpikiran seperti itu hanya kelompok tertentu saja, tapi masyarakat kita belum tentu berpikir seperti itu. Di dalam pemilu itu one man one vote. Jadi saya pribadi tidak yakin bahwa masyarakat kita mayoritas menginginkan pemimpin Indonesia harus dari Jawa, dari luar Jawa juga bisa. Sekarang konteks pemikiran seperti itu tidak relevan.

    Sekarang seorang pemimpin yang betul-betul negarawan,konteks pemikirannya bukan dia dari mana, tapi adalah NKRI, Pancasila.Dikatakan kenapa dari Jawa karena mayoritas penduduk di Jawa.Padahal Jawa itu Jawa Tengah,Timur, Barat, Jakarta, Banten. Kalau pemimpin yang seperti itu apakah pemimpin yang dari Jawa Timur akan memikirkan provinsi Jawa Timur saja? Kan tidak, orang Jatim dan Sunda ngomongnya lain. Jadi saya pikir itu sudah tidak relevan.

    Melihat pemimpin-pemimpin dunia, menurut Pak Hary Indonesia butuh yang seperti siapa?

    Masing-masing punya plus minusnya. Secara kolektif leadership China. Kalau saya melihat individu,tidak usah jauh-jauh, sebetulnya Singapura adalah contoh yang baik. Seorang pemimpin yang baik harus bisa menciptakan pemimpin berikutnya. Itu mutlak. Kalau seorang pemimpin tidak bisa menciptakan pemimpin berikutnya,egois. Jadi kalau saya perhatikan dia tahu capability dia.

    Jadi begitu dia tahu capability, dia lihat kaderisasinya mulai berjalan, dia mundur, tapi dia kawal. Sehingga di situ kalau saya lihat, seorang pemimpin memimpin dengan contoh. Di Singapura tidak ada gontok-gontokan, rebutan, jadi pemimpin. Seorang pemimpin yang jadi karena ambisinya, pasti akan menciptakan preseden-preseden. Sejarah itu berulang. Jadi kalau saya lihat itu (Singapura) contoh yang baik.

    Pemimpin jangan lupa menciptakan pemimpin berikutnya. Jangan ditinggalkan begitu saja. Pemimpin yang baik tahu kapan harus turun, dia tahu kapasitas diri juga akan menurun, sehingga dia harus melakukan kaderisasi. Tapi kalau pemimpin motivasinya pribadi, pasti dia akan takut tersaingi. Tidak mungkin dia melakukan kaderisasi. Itu pasti. Sekarang kalau kita bicara dalam konteks negarawan, ya harus murni untuk pengabdian.

    Bagi pemimpin muda, masih ada waktu untuk mempersiapkan diri mengambil kepemimpinan sebenarnya. Dalam pandangan Pak Hary, apa yang harus mereka persiapkan sehingga benar-benar siap memimpin?

    Sebenarnya lebih tepat mengatakan banyak mereka yang siap, cuma kesempatan yang belum ada. Kita butuh perubahan. We need change (kita butuh perubahan).